Senin, 17 Oktober 2011

GELORA CINTA MASA REMAJA


Cinta adalah kata yang tak pernah luput dari kehidupan ,dimana manusia bernafas disitulah akan ada cinta yang menyertainya.kenapa bisa seperti itu?? Manusia diciptakan untuk saling menyayangi dan mengasihi baik kepada diri sendiri orang lain maupun Alloh Tuhan Pencipta Alam ,dan dalam proses itulah manusia akan menemukan definisi dari cinta tersebut.
Tak halnya seorang insan manusia yang khawatir akan cintanya kepada seseorang tidaka akan tercapai ,bukankah cinta itu dapat dituangkan dalam bentuk apa saja kenapa kita harus minder untuk mengungkapkan rasa cinta tersebut.inilah cerita dimana seorang anak laki-laki yang mempunyai rasa cinta kepada seseorang namun ia tidak mampu untuk mengungkapkannya hingga akhirnya ia pun tertekan dengan rasa cinta yang ia miliki trsebut.
Fikar adalah seorang anak yang sangat rajin dirumahnya walaupun ia anak laki-laki namun ia tak segan untuk membantu ibunya membersihkan rumah ataupun membantu di dapur,Fikar tentu saja bukan anak semata wayang yang hidup sendiri dirumah ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara ,adik-adiknya adalah sosok yang sangat berarti dalam hidup Fikar ,ia berusaha kerasa untuk mengajari adik-adiknya untuk selalu melakukan kebaikan ,baik dalam ibadah ,belajar mengenai pengetahuan ataupun tata sikap dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain Fikar adalah sosok kakak yang sangat mengagumkan didalam sekolahnya pun Fikar adalah sosok anak yang cerdas ,peringkat pertama selallu diperolehnya dalam setiap ujian takayal banyak teman-teman perempuan yang tertarik akan kepribadian dan kegantengannya namun Fikar tidak pernah menanggapi itu karena dalam hati Fikar sudah tertulis satu nama yang selalu iia impikan tuk bisa bersamanya yaitu Nazwa anak samping rumahnya yang setiap hari selalu bertemu bahkan ketika Fikar membersihkan rumahnya ia akan sealau tidak sengaja melihat Nazwa dan merekapun saling bertatapan dan tersenyum walaupun tidak bisa saling menyapa.
Dengan setiap waktu bertemu dengan Nazwa hati Fikar semakin lama semakin tertegun bahkan bila hanya satu jam saja Fikar tidak melihat Nazwa maka hatinya kan terus bertaya dan gelisah mencari sosok Nazwa yang biasa ia temui dalam aktivitasnya.ketika Nazwa mencirikan bahwa dirinya ada maka hati Fikar akan tenang walaupun hanya mendengar suaranya yang terhalang oleh tembok.waktu demi waktu telah dilalui Fikar dan Nazwa tidak pernah mengungkapkan rasa cinta yang mereka miliki ,walaupun begitu adik-adik Fikar yang sangat memperhatikan kakaknya ternyata mengetahui apa yang ada dalam benak Fikar bahwa kakak nya mencintai Nazwa tetangga rumahnya namun kakaknya tidak pernah mengungkapkan itu,bahkan adik-adiknya ini sering meledek kakaknya dengan ungkap-ungkapan pacaran “Ihhh..... kak Fikar suka sama mbak.Nazwa “ bahkan Fikar sering dibuat ketakutan dengan ocehan adik-adiknya ini karena takut terdengar oleh orang lain.
Waktu terus berjalan namun hubungan antara Nazwa dan Fikar masih saja sebatas itu  hingga pada akhirnya pada usia mereka yang menginjak kelas tiga SMA ,hati Fikar sangat tertegun ketika mengetahui Satria sahabat yang selalu mendengar curhatannya tentang sang pujaan hati Najwa memproklamirkan dirinya bahwa ia telah melakukan hubungan dengan Najwa dalam ikatan pacaran ,betapa terkejutnya Fikar mendengar itu hingga membuat hidupnya menjadi tak karuan ,Fikar tidak mau melaksanakan tugas-tugas yang dulu ia laksanakan membantu orang tuanya maupun membimbing adik-adiknya ,hingga orang tua Fikar pun merasa aneh dengan tingkahlaku putra pertama mereka ini.
Persahabatan yang telah dibangun dari bangku SMP itu ternyata harus kandas karena cinta yang dimiliki ,Fikar menjadi sangat membenci Satrio karena dianggap tidak mempunyai perasaan ,bayangkan saja seorang yang selama ini kita percaya sebagai pengemban amanah cerita kita tentang seseorang tiba-tiba menusuk dari belakakng dengan sangat tajam ,itulah yang selalu terpikirkan dalam benak Fikar.
Saat harus berpapasan dengan Satrio Fikar akan segera menghindar,walaupun Satrio terus mengejarnya untuk meminta penjelasan dari sikap Fikar.
Saat tak sengaja Satrio menjumpai Fikar dalam kantin ia langsung mendesak Fikar untuk menyatakan alasannya kenapa ia berbah dan menjauhi sahabatnya tidak seperti dulu selalu bersama,dan akhirnya Fikar pun menceritakan alasannya tersebut.”apakah kau tak berpikir Satrio tentang perasaanku saat kau telah memiliki Nazwa bukankah selama ini aku selalu bercerita kepadamu tentang wanita yang berpuluh-puluh tahun ku impikan dan kenapa kau tega mengambilnya dariku,mungkin bila itu bukan kau orangnya aku takkan kecewa seperti ini ,yang aku sayangkan kau adalah sahabat yang tahu tentang perasaanku terhadap Nazwa tapi kau sungguh tega membalikan ceritaku dengan menusukku dari belakang”
Satrio pun menjawab pernyataan dari Fikar “maaf sobat bukannya aku sengaja mengambil Nazwa dari mu namun ku terlanjur mencintai Nazwa ku tak mau melihat dia sendiri ,begitupun Nazwa ia sama-sama mencintaiku seperti aku mencintainya”
“ahhhh..... buzitttttt sekali penghianat tetap saja kau penghianat yang tega memangsa sahabatmu sendiri kutak mau lagi melihat kau ada didepanku,hatiku sakit sobat akankah kau tau betapa sakitnya hati ini ketika mendengar kau telah bersama Nazwa serasa ingin kumengakhiri hidup”
                Nazwa pun mengetahui akan konflik yang terjadi dan Nazwa memberanikan diri tuk menemui Fikar dan membicarakan tentang apa yang terjadi,”Fikar apakah kau masih marah denganku? “
“Naz naz nazwa....  apa yang kau katakan ku tak mengerti”
“sudahlah Fikar kusudah tahu semuanya ,Fikar kenapa tidak dari dahulu kau mengungkapkan perasaanmu itu hingga aku mengetahuinya”
“Percuma Nazwa ku tak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan itu dari dahulu ,karena ku terlalu ke PD an bahwa kau juga mencintaiku tapi ternyata anganku salah kau tak pernah menyimpan rasa untukku”
Setelah kejadian itu Fikar,Satrio dan Nazwa disibukan dengan aktivitas belajar masing-masing untuk menempuh ujian akhir dan melanjutkan studi ke bangku perkuliahan .
Saat yang ditunggu tiba pengumuman hasil ujian dan Fikar adalah murid berprestasi pertama dari sekian ratus temannya dalam SMA BAGASKARA .Fikar melanjutnkan pendidikannya dibangku perkuliahan UGM dengan jurusan kedokteran ,sedangkan Nazwa juga menempuh perkuliahan tidak jauh dari kampus Fikar UNY dengan jurusaan ekonomi,sedangkan Satrio pergi melanglang ke negeri seberang Semarang yaitu UNES,setelah duduk dibangku perkuliahan ini Fikar tidak pewrnah bertemu dengan Nazwa walaupun kampus mereka berdampingan ,suatu ketika Nazwa pergi jalan kaki untuk membeli makan diwarung kesukaannya yaitu bu.wik saat perjalanannya menuju warung tersebut Nazwa melihat sosok yang tak asing lagi yaitu Fikar yang sedang mengendarai sepeda motor dan Fikar pun tertegun saat melihat Nazwa dan segera menghentikan gas motornya.
“Nazwa...........................”
“Fikar ,apa kabarmu kau tidak pernah lihat sekarang walaupun kampus kita bertetanggahan”
“iya,Nazwa koz dimana?”
“tidak jauh Nazwa koz didaerah Kuningan ini di C.13”
“walah koq deket yahhh,Fikar koz di D.1 ,kenapa baru kali ini kita bertemu”
“Takdir mungkin” Nazwa menjawab pertayaan Fikardengan nada menggoda.
Hati Fikar sangat bahagia setelah bertemu dengan Nazwa begitupun Nazwa yang tak henti-hentinya tersenyum saat berhasil menggoda Fikar.setelah pertemuan mereka yang tidak sengaja itu Fikar dan Nazwa jadi sering berkomunikasi baik lewat HP maupun saling bertemu untuk sekedar makan bersama atau cerita-cerita.
                Fikar sangat bahagia dengan apa yang sekarang ia jalani ,hari-harinya terasa bermakna karena kehadiran Nazwa mampu memberikan semangat kepada Fikar begitupun dengan Nazwa hari-hari yang ia jalani saat kuliah sepi kini terasa berbeda setelah kehadiran Fikar yang selalu ada menemaninya apabila sedang melaksanakan segala sesuatu.
                Pada suatu malam Fikar dan Nazwa pergi jalan untuk makan malam bersama di angkringan yang terkenal dengan kelezatannya didaerah Deresan ,angkringan itu dalah angkringan yang luar biasa berbeda denan angkringan-angkringan yang lain .pada saat mereka sedang asyik ngobrol tibalah seorang yang berada dihadapan mereka berdua hingga Fikar dan Nazwa tersentak kaget melihatnya.
“hai sobat ,bagaiman kabar kalian ???”
Fikar dan Nazwa tidak langsung menjawab karena mereka baru menyadari bahwa yang didepan mereka adalah Satrio kekasih Nazwa dulu di SMA,
“Alhamdulillah baik...” sahut Fikar tuk mewakili jawabannya
Satrio pun duduk diantara Fikar dan Nazwa,
“kanapa kalian jadi diam,tadi saya lihat kalian sangat asyik ngobrol,Nazwa sayang kenapa sekarang kau jadi berubah di smz tidak pernah balez ditelfon juga tidak diangkat apa yang terjadi denganmu??
Nazwa tersentak kaget begitupun dengan Fikar?????
Sudah malem Nazwa harus pulang koztnya dah tutup.ayoooo Fikar antar saya pulang.ujar nazwa dengan sinis,
“Nazwa apa-apaan ini seenaknya saja ,saya tuch dah jauh-jauh dari semarang ahanya untuk menemui kamu mencarijawaban dari sikap kamu itu.”
“sikap apa ,tidak ada yang perlu dijawab !!!!!”
Nazwa dan Fikar pun pergi meninggalkan Satrio
Pada saat perjalanan pulang Fikar memulai pertanyaan pada suasana hening itu,”Nazwa ada apa ini? Apakah kau  memang masih ada hubungan dengan Satrio??”
“sudahlah Fikar kamu jangan membuat aku tambah pusing,aku mau istirahat,tolong jangan tanyakan itu dahulu nanti bila waktunya aku akan jelaskan semua itu”


*Bersambung*
 

1 komentar: